Minggu, 27 Januari 2013

MOTOR 1 FASA

MOTOR 1 FASA
            Motor 1 Fasa dengan kekuatan kurang dari 1 HP banyak di gunakan pada rumah dan kantor. Karena daya yang di gunakan pada rumah dan kantor kecil, yaitu ± 900 watt. Pengelompokan Motor di dasarkan pada cara kerja motor. Pengelompokan demikian tentu saja mempengaruhi konstruksi motor tersebut.
            Adapun pengelompokannya sebagai berikut :
        I.            Motor Induksi ( induction motor )
1.      Motor Fasa Belah ( Splite Fase Motor )
§      Motor Kapasitor ( Capacitor Motor )
a.      Kapasitor Star ( Start Capacitor Motor )
b.      Kapasitor Run ( Run Capacitor Motor )
c.       Kapasitor Tetap ( Permanent Capacitor Motor )
2.      Motor Kutup Bayangan ( shaded pole motor )
      II.            Motor Repulasi ( Repulation Motor )
1.      Induksi Repulsi ( Trepulation Motor )
2.      Star  rapulse (Repultion star)
ll.         Motor seri (Universal Motor /Series Motor )
         Jenis motor 1 fase yang banyak digunakan adalah jenis motor fase belah (split fase motor) jenis motor ini menggunakan sumber listrik arus tukar, pada motor ini terdapat tiga bagian pokok :
·         Bagian yang berputar disabut rotor
·         Bagian yang diam disebut stator
·         Saklar


Jenis  rotor terdiri dari dua jenis :
1.      Motor Sangkar Tupai (squerrel – cage rotor )
2.      Rotor Belitan ( Wound Rotor )
        Rotor yang sering dipakai biasanya adalah jenis sangkar ,rotor jenis belitan mempunyai kumparan rotor  yang terdiri dari kawat  tembaga yang di masukkan ke dalam alur-alur rotor yang ujungnyamasing-masing kawat tembaga dilas pada komutator. Kumparan Stator terdiri dari kawat tembaga yang di masukkan ke dalam alur-alur stator yang di kenal dengan kumparan utama ( main winding ) dan kumparan kawat tembaga lain yang di sebut kumparan bantu ( auxiliary winding ) yang ditempatkan pada alur-alur stator yang kosong. Kumparan Utama biasanya mempunyai resistansi atau tahanan yang rendah dan nilai reaktansi timggi dibandingkan dengan kumparan bantu yang selalu memiliki nilai resistansi tinggi dan nilai reaktansi rendah, atau dengan kata lain ruas penampang kawat  tembaga dari kumparan utama lebih besar dibandingkan kumparan bantu dan jumlah lilitannya lebih banyak dari kumparan bantu. Akibat dari adanya beda fase antara arus kumparan utama dan arus kumparan banmtu, maka pada stator akan terjadi medan magnet putar dan medan magnet putar ini akan diinduksikikan pada kumparan rotor dan akhirnya rotor akan berputar
Kecepatan putar rotor pada beban  penuh ( full load ) memenuhi persamaan :
N=   
Dimana :
N = Jumlah putaran rotor
P= Jumlah Kutup Magne
F= Frekuensi sumber ( 50 Hz kumparan utama berdasarkan jumlah kutup masing-masing kumparan. Beda fase motor dengan 4 kutup adalah 900 listrik, 8 kutup adalah 400 listrik, 12 kutup adalah 300 listrik. Secara matematis penempatan jarak fase atau jarak kumparan utama dan kumparan bantu berdasarkan alutr atau slot adalah :
Y =
Dimana :
Y  : Jarak Fase
Dl : Derajat listrik berdasarkan kutup
D  : besar derajat listrik pada slot yang berdekatan.
Untuk menentukan besarnya derajat listrik antara alur dengan alur yang berdekatan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
d=          
Untuk menentukan jumlah seri pada kutup satu kutup dapat di hitung dengan persamaan berikut :
B =
   Untuk menentukan langkah alur menggunakan persamaan :
L =                    
Contoh :
Sebuah motor fase mempunyai 24 alur 4 kutup maka dapat di cari berdasarkan persamaan di atas :
1.      Menentukan langkah
L =    =   = 6 langkah
2.      Menentukan Seri dalam satu kutub B =     =  = 2 seri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar