MOTOR 1 FASA
Motor
1 Fasa dengan kekuatan kurang dari 1 HP banyak di gunakan pada rumah dan
kantor. Karena daya yang di gunakan pada rumah dan kantor kecil, yaitu ± 900 watt. Pengelompokan Motor di dasarkan pada cara kerja
motor. Pengelompokan demikian tentu saja mempengaruhi konstruksi motor
tersebut.
Adapun
pengelompokannya sebagai berikut :
I.
Motor Induksi ( induction
motor )
1. Motor Fasa Belah ( Splite
Fase Motor )
§ Motor Kapasitor ( Capacitor
Motor )
a. Kapasitor Star ( Start
Capacitor Motor )
b. Kapasitor Run ( Run Capacitor
Motor )
c. Kapasitor Tetap ( Permanent
Capacitor Motor )
2. Motor Kutup Bayangan ( shaded
pole motor )
II.
Motor Repulasi ( Repulation
Motor )
1. Induksi Repulsi ( Trepulation
Motor )
2. Star rapulse (Repultion star)
ll. Motor
seri (Universal Motor /Series Motor )
Jenis motor 1 fase yang banyak
digunakan adalah jenis motor fase belah (split fase motor) jenis motor ini
menggunakan sumber listrik arus tukar, pada motor ini terdapat tiga bagian
pokok :
·
Bagian yang berputar disabut rotor
·
Bagian yang diam disebut stator
·
Saklar
Jenis rotor
terdiri dari dua jenis :
1. Motor Sangkar Tupai (squerrel
– cage rotor )
2. Rotor Belitan ( Wound Rotor )
Rotor yang sering dipakai biasanya
adalah jenis sangkar ,rotor jenis belitan mempunyai kumparan rotor yang terdiri dari kawat tembaga yang di masukkan ke dalam alur-alur
rotor yang ujungnyamasing-masing kawat tembaga dilas pada komutator. Kumparan
Stator terdiri dari kawat tembaga yang di masukkan ke dalam alur-alur stator
yang di kenal dengan kumparan utama ( main winding ) dan kumparan kawat tembaga
lain yang di sebut kumparan bantu ( auxiliary winding ) yang ditempatkan pada
alur-alur stator yang kosong. Kumparan Utama biasanya mempunyai resistansi atau
tahanan yang rendah dan nilai reaktansi timggi dibandingkan dengan kumparan
bantu yang selalu memiliki nilai resistansi tinggi dan nilai reaktansi rendah,
atau dengan kata lain ruas penampang kawat
tembaga dari kumparan utama lebih besar dibandingkan kumparan bantu dan
jumlah lilitannya lebih banyak dari kumparan bantu. Akibat dari adanya beda
fase antara arus kumparan utama dan arus kumparan banmtu, maka pada stator akan
terjadi medan magnet putar dan medan magnet putar ini akan diinduksikikan pada
kumparan rotor dan akhirnya rotor akan berputar
Kecepatan putar
rotor pada beban penuh ( full load )
memenuhi persamaan :
N=
Dimana :
N = Jumlah
putaran rotor
P= Jumlah Kutup
Magne
F= Frekuensi
sumber ( 50 Hz kumparan utama berdasarkan jumlah kutup masing-masing kumparan.
Beda fase motor dengan 4 kutup adalah 900 listrik, 8 kutup adalah 400
listrik, 12 kutup adalah 300 listrik. Secara matematis penempatan
jarak fase atau jarak kumparan utama dan kumparan bantu berdasarkan alutr atau
slot adalah :
Y =
Dimana :
Y : Jarak Fase
Dl : Derajat listrik berdasarkan kutup
D : besar derajat listrik
pada slot yang berdekatan.
Untuk menentukan besarnya derajat listrik antara alur dengan
alur yang berdekatan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
d=
Untuk menentukan jumlah seri pada kutup satu kutup dapat di
hitung dengan persamaan berikut :
B =
Untuk menentukan
langkah alur menggunakan persamaan :
L =
Contoh :
Sebuah motor fase mempunyai 24 alur 4 kutup maka dapat di cari
berdasarkan persamaan di atas :
1. Menentukan langkah
L =
=
= 6 langkah
2. Menentukan Seri dalam satu kutub B =
=
=
2 seri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar